Dubes Jamin Ekspor RI ke Uni Eropa Meningkat
MAKASSAR - Pertumbuhan ekonomi Indonesia akan naik dua
kali lipat dalam jangka lima tahun ke depan. Proyeksi itu diuraikan oleh
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Brunei Darussalam dan ASEAN,
Julian Wilson.
Menurut Julian, akselerasi tersebut hanya terjadi
jika Indonesia serius membangun kerjasama kemitraan ekonomi dengan Uni
Eropa melalui perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif atau
Comprehensive Economi Partnership Agreement (CEPA). CEPA akan mendorong
perekonomian Indonesia dengan menciptakan PDB tambahan sebesar USD6,3
miliar.
"Sebanyak 1.100 pengusaha Uni Eropa di Indonesia telah
menyerap sekira 1,1 juta tenaga kerja. Jumlah ini akan semakin bertambah
setelah disepakatinya CEPA. Selain itu, melalui investasi, Uni Eropa
juga melakukan transfer teknologi kepada Indonesia," kata Julian, dalam forum sosialisasi CEPA, di Grand Clarion Hotel & Convention, Makassar, Rabu (20/2/2013).
Saat
ini, diuraikan, Uni Eropa merupakan investor terbesar kedua di
Indonesia. Maka, disepakatinya CEPA akan meningkatkan ekspor sebesar
USD9 miliar. Uni Eropa juga akan meningkat menjadi investor utama di
Indonesia.
Forum sosialisasi CEPA sendiri mengutamakan beberapa
poin yang akan diwujudkan jika CEPA bisa terealisasi, antara lain Uni
Eropa bisa berinvestasi hingga dua kali lipat dari nilai investasi saat
ini di Indonesia. Saat ini, nilai investor Uni Eropa mencapai 130 miliar
euro.
Di samping ekspor Indonesia bisa meningkat USD9,8 miliar
ke Uni Eropa, produknya tidak akan bersaing dengan produk dari Uni
Eropa. Akses pasar Indonesia ke Eropa pun tetap terjamin. Sebagai negara
ekonomi menengah, Indonesia dipastikan menerima subsidi bea impor
senilai USD10 miliar.
Ditambahkannya, Uni Eropa menyediakan dana
peningkatan kapasitas untuk berbagai usaha strategis dan potensial
seperti perikanan dan perkebunan senilai 20 juta Euro.
"Indonesia
saat ini hanya menyerap 1,6 persen dari 130 miliar Euro total investasi
Uni Eropa di Asia. Diharapkan dengan CEPA bisa lebih kompetitif
dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand,"
pungkas Julian. (ade)
Sumber