Background

Tak Ada yang Dapat Menghalanginya Kecuali Tuhan


Entah mengapa, ketika suat hari aku bertemu dengannya laksana menembus cerobong waktu menuju mimpi-mimpi dan khayalan yang berjuta tentang kebahagiaan. Tak sungkan kukatakan bahwaa Ia bagaikan bulan di antara bintang-bintang di malam hari. Asing, terang, megah, dan memakasa setiap orang yang melihatnya percaya bahwa 'tak ada yang dapat menghalanginya kecuali Tuhan'.

Namun dunia tak seimut Ceribel.

Suatu hari aku berpapasan setelah sekian lama kami terpisah. Ia menyambut tanganku lalu membekap badanku erat sekali. jelas sekali kalau kami saling merindukan.

Tuhan, aku hampir tak percaya, ketika Ia menceritakan bait per bait kisah-kisah hidupnya selama kami terpisah, yang katanya dalam istilahnya "Hidupnya kolaps"

Kami mengenalnya dengan Mr Komplit, sebab hampir semua unsur yang menunjang kebahagiaan telah memenuhi dirinya. Ia tak cukup kaya namun banyak uang, Ia cerdas, kritis, rajin, berani, dan juga tampan. Namun tahukah kamu kawan? Ia kini bekerja menjaga warung 1 x 2 meter di pinggir Mall yang terkenal di kota kami. Terbuat dari papan-papan bekas, spanduk-spanduk bekas kampanye, dan Ia berhutang sebesar 45 juta.

"Mengapa bisa demikian?"  itulah yang menjadi pertanyaanku tentanggnya, namun tak sempat kutanyakan karena Ia terlihat tak ingin menceritakannya. Namun aku mulai bertanya-tanya, bukankah 'Rajin pangkal kaya?'

Maka mungkin mulai sekrang kau harus pertanyakan ini kawan, benarkah  orang miskin itu tak rajin? benarkah orang bodoh itu tak belajar? benarkah orang kaya itu rajin? benarkah orang cerdas itu belajar?

Kawanku, kini kulihat langit malam di malam ini tak berpenghuni, tanpa bintang dan tanpa bulan. kuharap esok malam kita berjumpa dalam sosokmu yang bertahtakan purnama.

@Wank_RD (Catatan Facebook) dengan judul asli "Tentang Langit Malam Yang Tak Berpenghuni"



Categories: Share

Leave a Reply