Ironis, RI Punya 71 Varietas Bibit Kedelai Tapi Rajin Impor
Jakarta - Indonesia ternyata memiliki 71 varietas atau
bibit kedelai unggul yang siap dikembangkan. Namun ironisnya, banyak
varietas unggul tersebut tak banyak ditanam karena petani enggan
menanamnya.
Direktur Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Ditjen
Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Maman Suherman mengaku optimistis
pemerintah bisa mencapai target produksi kedelai hingga 1,5 juta ton
pada tahun ini, namun angka tersebut masih belum mencukupi kebutuhan
yang diperkirakan mencapai 2,3 juta ton per tahun. Sebagai catatan tahun
lalu produksi kedelai Indonesia tak lebih dari 800.000 ton,
"Perkiraan
kita tahun ini produktivitas bisa mencapai 1,5 juta ton. Kebutuhan
Indonesia sendiri perkiraan sampai 2,3 juta ton. Berarti ya sisanya
masih defisit," ungkap Maman di Kementerian Pertanian, Pasar Minggu,
Jakarta Selatan, Rabu (6/3/2013).
Maman mengatakan, lemahnya
produktivitas tersebut dipicu karena kurang bergairahnya petani untuk
menanam kedelai. Mengapa? Karena menurut Maman, untuk bertani kedelai,
petani tak banyak mendapatkan untung karena harga kedelai yang rendah.
"Karena
motivasi petani untuk menanam kedelai itu rendah, kenapa, karena pada
saat panen raya harga di bawah biaya produksi. Biaya produksi itu per kg
Rp 5.000, kadang-kadang Rp 4.000, di Aceh itu Rp 3.000," papar Maman.
"Jadi kenapa varietas banyak tapi petani enggan. Ya itu karena saat panen raya harganya murah," jelasnya.
Dikatakan
Maman, selain itu, faktor kurangnya lahan pun menjadi salah satu pemicu
kurangnya produktivitas kedelai dalam negeri, hingga berujung pada
praktik impor komoditi tersebut.
"Lahan juga iya, ini problemnya
secara keseluruhan untuk komoditas lain, bagaimana. Kita meningkatkan
indeks penanaman. Lahan yang telah ada 600 ribu hektar," pungkasnya.
sumber